Sejarah Penggunaan Tea Tree Oil

Sejak awal, suku Aborigin Australia telah menggunakan tea tree karena khasiat penyembuhannya. Mereka mengobati luka, luka bakar dan infeksi kulit dengan cara menggilas daun tersebut dan menyebarnya ke area bermasalah. Mereka mandi di “danau penyembuh ajaib”, sebuah laguna tepat di mana tea tree menggugurkan daunnya dan menciptakan pemandian antiseptik alami. Pada tahun 1770-an, Kapten Cook, penjelajah dari Inggris, mengamati kebiasaan orang Aborigin yang menyeduh daun tea tree untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini kemudian di adaptasinya, Kapten Cook mulai menyeduh teh kental bagi para pelautnya, untuk mencegah penyakit kudis. Istilah “Tea tree” yang sering kita dengar sekarang awal mulanya ditelurkan oleh sang Kapten sendiri. Kapten Cook kemudian membawa tanaman tersebut kembali, ke Inggris, untuk dipelajari.

 

Namun, para ilmuwan mengabaikan penelitian tea tree sampai tahun 1920-an, ketika para dokter di Australia mulai menggunakan essential oil tea tree untuk mensterilkan luka setelah operasi. Setelah pengamatan lebih lanjut, minyak esensial itu terbukti jauh lebih kuat daripada fenol, antiseptik yang paling banyak digunakan pada waktu itu. Orang-orang Australia lalu mulai menggunakan tea tree sebagai pengobatan sehari-hari dari rumah, untuk kondisi kulit dan infeksi jamur. Tidak lama setelahnya, British Medical Journal melaporkan bahwa tea tree oil adalah "desinfektan yang kuat - tidak beracun dan tidak mengiritasi."

 

Selama Perang Dunia II, "penyembuh-segala" ini menjadi stok standar dalam kotak P3K yang diberikan kepada tentara dan pelaut Australia untuk pengobatan infeksi daerah tropis, luka, dan

segala hal lainnya mulai dari kutu kepala hingga kaki parit. Pada tahun 1955, United States Dispensatory (kumpulan dokumen mengenai obat-obatan, cara penggunaan dan berbagai manfaatnya) menyatakan bahwa  Australian tea tree oil secara aktif membunuh kuman "dengan antiseptik 11 hingga 13 kali lipat lebih kuat dari fenol." Tetapi industri farmasi di Amerika Serikat tidak terlalu tertarik untuk mempromosikan obat alami yang murah dan tidak dapat dipatenkan.